Rabu, 18 Januari 2012

Dakwah Sejuk dan Manajemen Qalbu

KH Abdullah Gymnastiar


Sejak namanya populer sejak tahun 1990, KH Abdullah Gymnastiar, akrab disapa Aa Gym, kini menjadi salah satu pendakwah paling digemari di Indonesia. Banyak yang menilai, ketenarannya melampaui popularitas KH Zainuddin MZ, dai sejuta umat yang kini menjadi politisi. Dakwah Aa Gym disiarkan di televisi, radio, dan bahkan isi ceramahnya banyak yang sudah dibukukan, dibuat VCD (video compact disc), atau direkam di pita kaset. Sukses Aa Gym tak terlepas dari konsep barunya tentang syiar Islam. Dia menyiarkan Islam dengan format yang sangat sederhana, lugas, dan renyah.
Kemunculan Aa Gym menjadi fenomena dakwah di tengah krisis multidimensional yang sedang melanda negeri ini. Ajaran kesederhanaan hidup, kesahajaan, pembenahan hati dari dalam diri sendiri yang dia sampaikan menjadi kebutuhan santapan rohani sekaligus obat untuk kondisi masyarakat saat ini.
Dakwah Sejuk Penyampaiannya yang sejuk membuatnya banyak menerima permintaan ceramah dari berbagai kota di seluruh pelosok tanah air dan mancanegara. Ulama kondang ini semat tampil di acara Sixty Minutes di TV NBC, AS, bulan November 2002. Media televisi di AS itu tertarik menampilkan Aa Gym karena dinilai menghadirkan sebuah nuansa Islam yang berbeda dengan isu dan pandangan AS tentang Islam selama ini. Harian New York Times dan majalah Time juga pernah menyajikan profil Aa Gym, beserta pandangan-pandangannya.
Dalam berbagai kesempatan ceramahnya, pemimpin Ponpes Daarut Tauhid (DT) Bandung itu, tak pernah terlewat menyinggung semangat persatuan, kebangsaan, dan persaudaraan. "Menganggap diri sendiri lebih dari orang lain, dapat menumbuhkan kesombongan, dan kesombongan itu merupakan awal dari segala malapetaka. Ia dapat memicu kebencian, permusuhan, dan perpecahan" ujarnya.
Ia mengemukakan perbedaan golongan dan agama merupakan rahmat. "Nikmatilah perbedaan itu dengan mencari titik persamaannya, yakni kita semua sama-sama ingin bangsa Indonesia maju," ujar pria kelahiran Bandung, 29 Januari 1962 itu.
Untuk menikmati perbedaan tersebut, Aa Gym mencontohkan bangunan beton, yang campurannya terdiri atas semen, besi, batu krikil, dan air, tapi bisa berdiri dengan kokoh dan kuat, karena bahan-bahan yang di dalamnya tidak saling menonjolkan diri. Bangsa ini pun, tuturnya, bisa kokoh dan kuat serta tidak bisa diadu-domba dan 'dijajah' oleh bangsa lain, jika kompak dan orang-orangnya tidak suka menonjolkan diri.
Manajemen Qalbu Aa Gym mengajarkan sebuah konsep Manajemen Qalbu yang mengajak orang memahami dan membenahi hati atau kalbu, diri sendiri, agar mau dan mampu mengendalikan diri setelah memahami benar siapa dirinya. Menurutnya, orang sering lupa terhadap diri sendiri dan selalu menyalahkan orang lain jika terjadi sesuatu pada dirinya.
Dengan mengutip hadis Rasulullah SAW, ia mengatakan, bahwa dalam diri manusia itu terdapat suatu organ. Kalau organ itu baik, baik jugalah seluruh manusia itu. Tetapi, kalau ia busuk, busuk pulalah seluruh manusia itu. Organ itu adalah hati. Oleh karena itu, hati itu perlu dipelihara agar selamanya menjadi baik sehingga seluruh perilaku pun baik.
Manajemen Qalbu (pembenahan hati) adalah upaya untuk mengatur dan memelihara kebeningan hati dengan cara mengenal Allah. Salah satu caranya dengan berzikir. Selanjutnya, hati yang damai itu diisi dengan nilai-nilai rohani Islam seperti sabar, rida, tawakal, ikhlas, syukur, jujur, dan disertai ikhtiar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar