TRIBUNNEWS.COM - Sebuah penelitian menyebutkan, berada di antara teman dekat ternyata dapat mengurangi tingkatan stres.
Salah satu peneliti dari Rumah Sakit Anak Cincinnati, Amerika
Serikat, Ryan Adams mengungkapkan fakta bahwa teman terbaik yang Anda
miliki, ternyata dapat menjadi solusi disaat Anda banyak masalah.
Penelitian yang dilakukan terhadap anak-anak
ini melibatkan 100 anak usia 10 sampai 12 tahun. Mereka diminta untuk
mengisi buku harian lima kali sehari selama empat hari sekolah, dan menilai bagaimana perasaan mereka tentang apa yang telah mereka alami dalam 20 menit terakhir.
Mereka juga menjalani tes wawancara yang menanyakan seputar
orang di sekeliling mereka seperti orang tua, saudara, sahabat, teman
laki-laki atau perempuan, teman sekelas, orang asing, atau guru.
Setelah itu, peneliti pun mengambil sampel air liur untuk
mengukur hormon stres kortisol. Hasilnya, mereka menemukan bahwa
kehadiran seorang teman terbaik, ternyata membawa efek baik dalam
menjalani hari dan menurunkan hormon kortisol anak.
Meskipun penelitian ini hanya menguji anak-anak, namun para ahli mengatakan temuan ini mungkin berlaku pula untuk orang dewasa.
"Teman terbaik sangat penting fungsinya untuk aspek sosial dan mempengaruhi emosional, dan kognitif kita," tambah ahli psikologi, Karen Majors membenarkan hasil penelitian ini. (sumber: Sehatnews.com)
Kebanyakan orang mengatakan mereka merasa lebih baik setelah menangis, dan tangis kebahagiaan,
kesedihan, mungkin merupakan jalan keluar yang sangat sehat untuk
mengatasi stress. Tangis kebahagiaan, yang mengurangi emosi- emosi hebat
yang disebabkan oleh peristiwa bahagia. Tetapi tangisan emosional
sepertinya juga mampu mengurangi stress dalam cara yang lebih halus.
Para peneliti Universitas Minnesota yang
mempelajari komposisi bahan- bahan kimia air mata telah mengisolasi dua
bahan kimia penting yaitu leucinenkephalin dan prolactin dalam cucuran air mata emosional. Menurut para peneliti, leucinenkephalin
mungkin merupakan endorphin, yang merupakan pembebas rasa sakit alami
yang dilepaskan oleh otak ketika menghadapi serangan stress.
Dengan kata lain, menangis sepertinya
menjadi cara yang sesuai dalam memberikan reaksi terhadap ancaman
stress. Sebaliknya, menahan tangis mungkin berbahaya bagi kesehatan
kalian. Sangat mungkin bahwa laki- laki dapat meperkuat stress yang
berhubungan dengan penyakit karena mereka tidak menangis sebebas yang
biasa para wanita melakukan.
Jadi jika merasa ingin menangis, biarkanlah air mata mengalir membasahi pipi kalian.
Hidup
mengejar kuantitas yang diukur dengan angka atau jumlah bukanlah hal
yang dilarang. Boleh saja setiap manusia mengejar statistika hidup
dengan mengumpulkan dan menghitung aneka rupa harta milik yang serbawah.
Seperti rumah besar, kendaraan mewah, kebun yang luas, pabrik besar
(perusahaan), dan memiliki sejagat kuantum simbol seperti gelar dan
pangkat. Namun, semua itu menjadi absurd bila yang bernama simbolitas
angka itu tidak interaktif dengan nilai-nilai kehidupan umat. Agama
mengajarkan perlunya umat manusia membangun hubungan dengan Allah dan
menjaring kepedulian terhadap sesamanya.
Mengomentari (QS [3]:
112), Wahbah Zuhaili mengemukakan bahwa umat manusia akan terempas
selamanya dalam penderitaan (kehinaan) manakala sisi kehidupannya lebih
mengutamakan hubungan material simbolis (al-mu’amalah al-ramziyah). Sementara hubungan esensial (al-mu’amalah al-Madzmuniyyah) berupa komitmennya dengan perintah Allah terabaikan.
Kecendrungan
hidup mengejar “material simbolis” (angka) ketimbang kualitas tampaknya
telah merasuk ke sebagian elite bangsa. Demi gengsi mereka mengejar
tren hidup modern berupa harta dengan mengukir gaya konsumtif. Dari sisi
kuantum kemewahan, mereka memang bangsa yang tengah mencapai puncak
sukses. Namun, dari sisi interaksi dan komitmennya menegakkan
kondusivitas, kohesivitas, dan kualitas kehidupan sosial patut
dipertanyakan.
Fenomenanya dapat kita rasakan bagaimana
karut-marutnya bangsa yang berada di tepi keresahan sosial dalam
menggenggam keadilan dan kesejahteraan hidup. Akibatnya, di berbagai
tempat terjadi kemerosotan indek kepuasan masyarakat yang berujung pada
konflik mengerikan, seperti di Mesuji dan Bima. Belum lagi kasus
penegakan hukum yang hingga kini masih dirasakan menjepit rakyat kecil.
Ini menunjukkan betapa rapuh dan limbungnya sebagian kualitas elite
bangsa dalam mengatasi keresahan masyarakat.
Peristiwa ini amat
menyakitkan rakyat karena ternyata para pengejar kuantitas dari kalangan
elite bangsa itu tak bernyali (lumpuh) mengatasi penderitaan rakyat. Ke
mana saja nyali kemewahan mereka itu bersembunyi. Justru mereka lebih
mampu mengatasi dirinya sendiri lewat simbol dan angka-angka kuantitas
kemewahan dan kekuasaan. Namun, dengan kemewahan itu sebenarnya mereka
telah menanggung “dosa sosial” lantaran tega membiarkan rakyat dalam
kondisi kehidupan menderita dan tertindas.
Bagi para pengejar
kemewahan (kuantitas), sadarlah bahwa kemewahan yang telah Anda genggam
bukan mutlak milik sendiri. Tetapi, Allah yang telah memberikan
kemewahan itu melalui rakyat kecil (buruh) yang telah bersusah payah
membantu jabatan dan perusahaan Anda. Oleh karena itu agar Anda selamat,
keturunan Anda bahagia, dan kondisi bangsa keluar dari jeritan
penderitaan perkuatlah hubungan Anda dengan Allah dan umat. Kejarlah
harta itu dengan jalan yang benar dan halal lalu perdayakanlah harta
tersebut untuk membangun umat menuju kualitas kemakmuran, kejayaan, dan
kedamaian bangsa. Jangan sampai masa tua Anda bernasib amat mengenaskan.
(QS [2]: 266).
REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Kelompok muslim AS
terkemuka memerintahkan Rick Santorum, salah satu calon kandidat
presiden AS dari Partai Republik, untuk mempelajari islam dan Alquran
agar ia lebih mengenal muslim. Alasannya karena kelompok muslim tersebut
merasa terhina dengan ucapan Santorum.
"Kami akan mengirimkan
Alquran ke kantor kampanyenya minggu depan," ujar Direktur Komunikasi
Nasional Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR), Ibrahim Hooper, dalam
laman OnIslam.
Ucapan Santorum pada Sabtu (21/1) lalu
membuat mereka terhina. Santorum mengatakan masyarakat menginginkan
keseimbangan dan konsep keseimbangan tidak berasal dari Islam atau
agama-agama timur. "Keseimbangan berasal dari Tuhan Abraham, Isaac, dan
Jacob," ujar Santorum.
Hooper mengatakan, kandidat Republik yang
menginginkan kursi tertinggi di negara memiliki informasi yang tidak
akurat mengenai agama. "Alquran adalah pertahanan yang paling baik dari
perkataan Santorum yang tidak akurat dan menghina," ujar Hooper.
Pemimpin
muslim menekankan Alquran dan Nabi Muhammad SAW minta pengikutnya untuk
menjaga keseimbangan ras dan perbedaan jenis kelamin. "Nabi mengatakan
semua orang seimbang seperti gigi sisir," ujar Hooper.
Kandidat
dari Partai Republik telah berulang kali menyerang muslim dan agamanya
untuk memenangkan nominasi melawan Presiden Barack Obama dalam pemilu
mendatang. Pada Ahas lalu, Newt Gingrich mengatakan, ia hanya akan
memberikan dukungan pada kandidat Muslim jika mereka tidak mengemban
Syariah. Santorum juga menjelaskan Syariah Islam sebagai ancaman untuk
Amerika.
Mantan kandidat Herman Cain juga menjelaskan, ia tidak
akan memilih Muslim pada pemerintahannya. Cain kemudian mengubah
posisinya dengan meyuruh para muslim yang bekerja padanya untuk
melakukan sumpah setia tak berhukum.
TRIBUNNEWS.COM - Tekanan hidup dan beban pekerjaan
sering menyebabkan stres. Dampaknya bisa buruk bagi sistem pencernaan
seperti iritasi organ pencernaan bahkan penyakit kardiovaskular dan
stroke. Sayangnya, kita sering tidak menyadari bahwa sebenarnya ada
gejala dan tanda kita terkena stres. * Rahang nyeri Bukan hanya karena sakit gigi,
stres secara emosional dapat membuat otot-otot rahang sakit. Gejala ini
biasanya terjadi ketika bangun atau tidur. Secara umum, perhatikan apa
yang pernah Anda alami, sehingga ketika gejala itu kembali Anda sudah
tahu apa yang harus dilakukan. Fokuskan pada merelaksasikan rahan ketika
Anda merasa panik. * Kulit gatal Stres membuat perubahan pada
sel-sel kekebalan yang ditemukan di kulit dan membuatnya lebih aktif.
Stres bisa mengakibatkan beberapa kondisi seperti psoriasis, rosacea,
dan atau lebih buruk lagi, eksim. Jika kulit terasa gatal akhir-akhir
ini, perhatikan tingkat stres dalam hidup Anda, dan segera mengambil
langkah untuk meminimalkan. Anda juga bisa mengunjungi seorang dokter
spesialis kulit untuk membantu memecahkan masalah ini. * Mata kedutan Meskipun penyebab pasti dari mata
kedutan tidak diketahui, bisa jadi ini tanda bahwa Anda perlu
beristirahat dan santai. Kadang-kadang kedutan akan hilang setelah tidur
nyenyak di malam hari, namun juga bisa terjadi hingga tiga minggu.
Kelelahan dan berlebihan konsumsi kafein bisa menjadi penyumbang utama
mata kedutan. Mengurangi hal yang bisa membuat stres adalah cara utama
menghentikan kedutan ini. * Nyeri pada gusi Stres meningkatkan kadar hormon
kortisol, yang pada akhirnya menciptakan sensasi terbakar di sebluruh
tubuh termasuk gusi. Hal ini juga bisa melemahkan sistem kekebalan
tubuh, yang memicu pertumbuhan bakteri di mulut dan memicu iritasi serta
peradangan pada gusi. Selain menggosok gigi dan berkumur dengan cairan
pembersih, tingkatkan sistem kekebalan tubuh dengan makan makanan
bergizi seimbang, cukup tidur dan konsumsi multivitamin. * Mual Stres juga bisa memicu ketidaknyamanan di
perut. Tingkat stres yang tinggi menunjukkan peningkatan gejala seperti
sakit perut, yang sebagian disebabkan hormon yang dilepaskan akibat dari
stres atau kecemasan.
Tubuh menghasilkan reaksi pertahanan dari stres, yang bisa memicu
jantung berdebar dan adrenalin meningkat. Olahraga adalah cara yang
bagus untuk memerangi stres, termasuk mual. Makanan juga berperan
penting. Jadi kurangi konsumsi kopi dan jauhi makanan yang memakai
banyak bumbu.
Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar. Sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah.
Jangan terpaku dengan asumsi dan persepsi sendiri….karena bisa keliru….cobalah mulai membuka pikiran Anda terhadap pikiran orang lain….tentu saja dengan nilai-nilai keadaban dan norma yang Anda anut…..
Sediakanlah waktu tertawa karena tertawa itu musiknya jiwa....
Sediakanlah waktu utk berfikir krn berfikir itu awal kemajuan....
Sediakanlah waktu tuk beramal krn beramal itu pangkal kejayaan....
Sediakanlah waktu tuk bersenda gurau krn bersenda gurau itu akan membuat muda selalu..........
dan sediakanlah waktu beribadat krn beribadat itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa.........
...........................................
MET LIBUR SOB....................
Mungkin belum waktunya untuk itu.....bukan berarti tak bisa....tapi
proses pembelajaran memahami isi kepala masing2 yg belum sempurna......
Situasi dilematis politik Islam sering diperburuk oleh ketidakmampuan
untuk keluar dari pemaduan antara semangat politik dan pengetahuan
politik....semangat politik yang tinggi yang tidak disertai oleh
pengetahuan yang luas dan mendalam tentang perkembangan politik sering
mengakibatkan terabainya penguatan taktik dan strategi politik.....
Ada peluang dan ancaman dibalik harta yang kita miliki....
Perbanyaklah menanam kebaikan dan menyuburkannya...meskipun orang yang
menerima kebaikan itu tidak membalas seperti yang kita tanam...pasti
akan dipanen hasilnya....entah sekarang atau esok....atau mungkin jadi
ladang amal di akhirat kelak....
MET MALMING.....MET RAHAT SOB.....
Menuduh adalah suatu perbuatan yang tidak menyenangkan. Orang yang
dituduh akan terluka hatinya, apalagi tuduhan yang dialamatkan kepada
dirinya tidak disertai dengan bukti-bukti yang benar....
Kegiatan rutin pagi...menyiram tanaman di halaman...tapi aneh
juga...ada bbrpa tumbuhan dan pohon yg semakin gersang saja...pdhal tiap
hr disiram diksh pupuk cair pula....tanahnya coba digemburkn...pake
kompos...msh sj kering kerontang....kyknya neh tumbuhan gak cocok tumbuh
di tanah sy.....hufffff.....
Hati dapat menciptakan perdamaian dan ketentraman diri…karena hati dapat
melihat kebenaran 100kali lebih akurat dibandingkan dengan indera
lainnya….
Bisakah si Amrik dan Budaknya Israil menghentikan maniak perangnya di bumi-Mu ini ....Tuhanku???....WE LOVE PEACE......
(RENUNGAN BERORGANISASI)
Merumuskan Visi dan Misi adalah salah satu bentuk dalam mengambil keputusan…
bahkan pengambilan keputusan yang cukup fundamental….
Visi dan Misi Anda akan menjiwai segala gerak dan tindakan di masa datang….
Visi dan Misi itulah yang akan menuntun perjalanan hidup Anda…..
Jika manusia masih tetap jahat dengan adanya agama.....bagaimana lagi jika tidak ada agama????.................
MET MALAM....
JUMPA LAGI DI TAHUN 2011.....
SEMOGA SEHAT JASMANI DAN ROHANI.........
kejadian
terakhir msh membuktikan....bahwa KEPOLISIAN hanya membela PENGUASA DAN
PENGUSAHA....bukan lagi dari RAKYAT UNTUK RAKYAT......
sahabat.......
ketulusan adalah terhindar dari segala jenis kepentingan
kesungguhan adalah kesetiaan untuk tetap menerima jenis jenis perlakuan
begitu besarkah salah yang telah kugoreskan..?
hingga pintumu tak lagi mampu kumasuki.......
hingga bilikmu tak lagi bisa kunikmati......
MET MALAM BRO....................
Keceriaan cenderung timbul dari keahlian menangani hal" yang tdk
diharapkan..... ketakmampuan tuk menyayangi adalah lebih menyedihkan
dari pada tidak di sayangi......
ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH....
MET PAGI BRO......
Tak lelah ditebas mimpi semu....tak hilang disembunyikan langit
hitam....makan pd waktunya....adalah hal terindah dalam hidup
ini....SOBAT...MAKAN YUK.....
meski msh lelah...capek...kusempatkan baca dan like status status sobatku...
tapi sori ya...lagi males buat status.....heheheheee....
MET ISTIRAHAT SOB.....
Bapak2 gak usah cemburu....akan ada HARI ANGKATAN BER'SENJATA'........
Alhamdulillah....gairahku...semangatku...obsesi dan imajinasiku...karena
kalian masih ada di sampingku sahabatku....MET PAGI DIJELANG SIANG.....
Sahabat yang baik adalah orang yg berkata benar….bukan membenarkan kata-kata
ALHAMDULILLAH…. terhitung sejak malam ini, PERSAHABATANKU telah
mendapatkan lisensi HALAL dari MUI…dan SNI…!!bentar lagi masuk MURI……
.
.
.
.
.
.
MET MALMING SOBATKU........
SELAMAT ULANG TAHUN SDRKU HATTA RADJASA....SMOGA DI USIA 58 DIBERI ALLAH PENCERAHAN MENATAP DAN MENATA MASA DEPAN BANGSA.....
Kita dilahirkan dengan 2 buah telinga di kanan dan di kiri.....supaya
kita dapat mendengarkan semuanya dari dua buah sisi....untuk berupaya
mengumpulkan pujian dan kritikan dan memilih mana yang benar dan mana
yang salah....Kita selalu lupa atau jarang mengingat apa yang kita
miliki….tetapi kita sering kali ingat apa yang ada pada orang lain….MET
ISTIRAHAT SOBAT2KU....
Ingatlah, dengan mendidik kita menciptakan perbedaan dalam kehidupan
seseorang. Sungguh mulia bila perbedaan yang tercipta berbentuk
kesuksesan total dalam hidup mereka.
Tak usah hiraukan mereka yg berusaha menjatuhkan kita...
karena mereka akan kalah dengan sendirinya....
tatkala melihat kita masih tegak berdiri.....
Jgn prnh menyesali apapun yang prnh kita lakukan dengan keikhlasan hati...
sesuatu yang datang dari hati akan selalu berarti....
MET ISTIRAHAT SOBATKU....
Orang kalau lagi SEHAT mempunyai seribu satu macam KEINGINAN.....tapi
kalau lagi SAKIT hanya satu KEINGINAN...........'JAGA KESEHATAN
BRO.....'
Kita sering terjebak pd acara ceremony belaka…kita peringati secara
besar2an…guna memberi kesan akan ada keseriusan…tapi setelah itu berbuat
lagi…..krn memang mental dan moral sebahagian bgs kita sdh berada pd
titik nadir mengkhawatirkan….wajar klu masyarakat meng’underestimate’
penguasa, pengadilan, polisi, DPR, dan lembaga lainnya yg terkait dg
KOIRUPSI……REFORMASI TERTATIH-TATIH….
Terkadang kita mencintai orang yg salah…krn itu kita menderita
karenanya….namun karena kesalahan itu…kita akan menemukan orang yg
tepat…. miliki iman utk mengucap "selamat tinggal"… karena di saat itu
Tuhan akan memberikan "selamat datang" yg lebih pantas bagi kita…jadilah
sahabat yg baik….krn itulah kasih sayang yg abadi……
Dalam hidup...jangan miliki rasa takut pada dia yg membenci
kita...jadilah diri kita sendiri...org akan menyukai kita apa
adanya.......sebab terkadang ada jg orang slalu bilang kita perlu
melakukan ini dan itu...tp kita tahu yg terbaik ttg diri kita dan apa yg
perlu kita lakukan.... meski ada yg membenci karena alasan yg
sama...tak berarti kita hrs berubah...MET REHAT SOBATKU....MARI KITA
RAIH MIMPI2 INDAH....
Selamat pagi...apa kabar sdr2ku...baru bisa OL neh....setelah bbrp hr
mengalami perawatn... oleh dokter disarnkan spy mata jgn difokuskn pd
obyek tertntu...rupanya mata ini sdh ada penambhn minus lagi... krn itu
sy hindari laptop dan HP...semoga hr ini sdh fit dst.....
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada tiap2 diri sahabat…ia
laksana setitis embun yang turun dari langit…bersih dan suci….cuma
tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya….jika ia jatuh ke tanah yang
tandus…tumbuhlah oleh krn embun itu
kedurjanaan…kedustaan…penipu…langkah serong dan lain2 perkara yg
tercela…tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur...di sana akan
tumbuh kesuciaan hati…keikhlasan…setia budi pekerti yg tinggi …indahnya
persahabatan yg abadi
Tuhan memberi kita dua kaki untuk berjalan…dua tangan untuk memegang…dua
telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat…tetapi mengapa Tuhan
hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita?...karena Tuhan telah
memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya….
Itulah namanya ….‘Cinta’…
Kalau tidak karana semalam kita telah berusaha...bersungguh2...bersabar
dan berdoa....belum tentu hari ini kita akan bersama di
sini....Sahabat2ku...Selamat Siang All.............
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang jomblo.......karena bisa menikmati
siaran langsung sepakbola liga Inggris tiap malam minggu........
Makin tua tu U harus makin sabar....dibilangn jelek santai
aja....dibilngan bego enjoy aja....dikatain dungu cool aja....tapi kalo
ada yang bilang U “CAKEP” tonjok ja.......“FITNAH” tu..!!? .....
kicauan burung camar....
bunga-bunga bermekaran di taman....
mentari menrobos alamku tuk menyapaku :
SELAMAT PAGI SAHABATKU....SEMANGAT PAGI...CERAHKAN HATI...TEBARKAN SENYUMAN....
TIPS UTK YG SUSAH TIDUR NEH......
Dalam terapi warna memberi warna
pastel seperti biru dan hijau pada kamar dapat membuat tidur
nyenyak......klu bisa Birunya yg dominan....coba aja
deh......hehehehehee....klu sdh jgn lupa ucapkn tmakasih ya......
Hidup bukanlah tentang 'Aku bisa saja'..... namun tentang 'aku
mencoba'.....Jangan pikirkan tentang ‘aku gagal’.....tapi katakanlah
‘aku berikhtiar’....TURUN KE LEVEL 2......
SELAMAT MALAM SAHABAT2KU.....
Indahnya persahabatan adalah saat kita memberi tak mengharapkan balasan.....
seperti BINTANG....dia memang tak selalu terlihat....tapi aku tahu
sahabat2ku selalu ada di sana....di berandaku....MET PAGI SEMUA.....
KEHATI-HATIAN DALAM MENILAI PENDAPAT ORANG ADALAH CIRI KEMATANGAN
JIWA...SEMOGA INI MENJADIKAN SEBUAH PROSES PENDEWASAAN DAN MAWAS
DIRI....
Suatu saat mungkin Anda merasa dunia ini bau terasi...kemana pun pergi
bau terasi selalu tercium.... Sebelum Anda memutuskan bahwa dunia ini
penuh dengan terasi....periksalah diri Anda mungkin ada terasi pada
kumis atau pakaian Anda.....
Karena milikmu hanya ada di hari ini, maka tebarkanlah benih amal
manfaat betapa pun esok bekal kiamat tak ada kata henti menikam
hasrat.....
SECANGKIR KOPI LARUT DINI HARI :
Apa “aku” tanpa “diriku”??....Aku
yg selalu menggunakan ego-nya untuk diriku... Aku yg mengisi diriku
hanya untuk melakukan ego ku..... “Aku” adalah jiwa yg mengisi
diriku.... Tp saat aku terpisah dr diriku, aku bru akan menyadari..
Bahwa diriku sangat berharga dlm hidup ku.. Jadi apa “aku” ini tanpa
“diriku”?? “Aku” yg “memikirkan” dan “diriku” yg “melakukan”.. Belajar
lah untuk melakukan aku dg benar dan memikirkan diriku dg baik.. Krn
sejati nya aku dan diriku saling membutuhkan....
Yang terpenting bukan seberapa indah awalnya.....tapi bagaimana kita menjaga awal yang indah itu hingga akhir.....
Sendirian lebih baik daripada mengambil teman duduk dengan orang
jahat.....dan teman duduk orang baik adalah lebih baik daripada
sendirian.......
assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh....
apa kabar sob...semoga sehat walafiat...
selamat beraktifitas....Tuhan mendampingi kita semua....amien...
Aku tahu rezekiku tidak dimakan orang lain...karenanya hatiku tenang. ...
Aku tahu amalan-amalanku tidak mungkin dilakukan orang lain.....maka kusibukkan diriku dengan beramal....
Aku tahu Allah selalu melihatku...karenanya aku malu bila Allah mendapatiku melakukan maksiat....
Aku tahu kematian menantiku...maka aku persiapkan bekal tuk berjumpa dengan Rabb-ku ~ Hasan Al-Basri
Semakin KITA MEMAHAMI lebih banyak tentang DUNIA di sekitar
KITA….semakin BERGAIRAH dan penasaran terhadap kenyataan HIDUP dalam
hidup KITA…..
MET SIANG BRO....TETAP SEMANGAT.....
Tidak ketawa walaupun sehari amat merugikan....
Memberikan kesenangan pada sebuah hati dengan sebuah tindakan.....lebih baik daripada seribu kepala yang menunduk berdoa...... dari
tayangan berbagai TV baik nasional maupun internasional....kepolisian
tak lagi dilengkapi dgn tameng dan pentungan....jadi memang sdh ada
maksud utk bersikap REFRESSIF....terhdp warga di sana.....
KADO TERBAIK TAHUN BARU :
Kepada kawan – Kesetiaan Kepada musuh – Kemaafan Kepada ketua – Khidmat Kepada yang muda – Contoh terbaik Kepada yang tua – Hargai budi mereka dan kesetiaan. Kepada pasangan – Cinta dan ketaatan Kepada manusia – Kebebasan
yuk kita introspeksi di ujung detak tahun 2011.... terkadang
seseorang selalu mengingat.....ingat segala hal baik yang telah di
lakukannya tanpa sedikit pun ingat akan segala hal buruk yang telah ia
perbuat.. sebaiknya kita belajar utk sedikit melupakan hal baik yang
telah kita lakukan..... dan selalu ingat akan hal buruk yang kita
perbuat.... agar kita selalu bisa merubah hal buruk itu menjadi hal yg
baik..... kita sambut segala keceriaan dan optimistis tahun 2012....
Yang kuharap malam ini hanya tenangmu..... Yang kuinginkan saat ini hanya damaimu...... Yang kupinta detik ini hanya bahagiamu...... ...............................................................
MET ISTIRAHAT SOB..... biarkan hati ini keperaduan mimpi yg indah.... smoga dpt jumpa lagi............
sdh sepekan jaringan speedy Mks timbul tenggelam....meningkatnya
pengguna tdk dibarengi perbaikan infrastruktur dan
maintenancenya...akibatnya menumpuklah pengaduan pengguna......sekaligus
tentu sj sangat dirugikan.....apa perlu ganti operator?????......
Rebahlah di peraduanmu dengan kepala tengadah dan hati tak resah..... percayalah...aku selalu gelisah bila tidurmu diselimuti gundah....
MET BUBUK SOBATKU........
Apapun yg telah kamu lakukan....apapun kesalahanmu....kamu akan selalu menemukan kata maaf dalam hati seorang Ibu.....
SELAMAT HARI IBU...TUK IBUKU...IBUMU...IBU KITA....IBU-IBU....
tiada mutiara sebening cinta.... tiada sutra sehalus kasih sayang.... tiada embun sesuci ketulusan hati.... dan tiaa hubungan seindah persahabatan....
sahabat bukan MATEMATIKA yg dpt dihitung nilainya...... EKONOMI yg mengharapkan materi..... PPKn yg dituntut UUD.... tetapi SAHABAT adalah SEJARAH yg dpt dikenang sepanjang masa... bagai air sungai yg mengalir terus menerus.....
MET ISTIRAHAT SOBATKU SEMUA.....
PENGEMBANGAN KARAKTER : Orang yg FIKIRAN dan KATA2NYA selalu NEGATIF sesungguhnya sudah menggambarkan siapa dirinya sebenarnya…......HATI2 BRO.....
Pendidikan Karakter : Kenali dirimu sendiri dulu sebelum kamu mulai
berbicara buruk tentang orang lain....sudah pantas kah kamu menilai
orang lain?.........
Perasaan CINTA itu dimulai dari MATA….sedangkan rasa SUKA dimulai dari
TELINGA….jadi jika kamu mau berhenti menyukai seseorang…cukup dengan
MENUTUP telinga….Tapi apabila kamu mencoba menutup MATAMU dari orang
yang kamu CINTAI…cinta itu berubah menjadi tetesan AIR MATA dan terus
tinggal DI HATIMU dalam jarak waktu yang cukup LAMA…..
Dalam ilmu bertanam, jika kita ingin mengubah buahnya, modifikasi harus
dimulai dari akarnya. Begitu juga dalam diri seseorang. Untuk bisa
mengubah apa yang tampak dari luar, yaitu perilaku dan tindakan kita,
kita pertama-tama harus mengubah apa yang ada di 'dalam' diri kita, yang
tidak tampak, yaitu pola pikir dan cara pandang kita.
Tahukah kamu perasaan yang menyenangkan???..... KETIKA : Seseorang yang menyukaimu.... Seseorang yang memikirkanmu... Seseorang yang membutuhkanmu... Tetapi akan lebih menyenangkan ketika kamu tahu... ada seseorang yang tak pernah lupa hari ulang tahunmu....
MET ULTAH SOBAT FBKU HARI INI.....
Agam Darmawan Syah II, Dpp Puan Organisasi Perempuan, Kenti Sulastri Nurharja, Moehtar Anak Taba, Uthy Lukita
ISTILAH2 DALAM POLITIK (Syndrome Dagang Sapi
KOMUNISME: Kalau anda punya dua sapi...anda berikan dua-duanya kepada pemerintah dan kemudian pemerintah menjual susunya kepada anda....
SOSIALISME: Kalau anda punya dua sapi...anda berikan dua-duanya kepada pemerintah...dan kemudian pemerintah memberikan susu kepada anda....
NAZIISME: Kalau anda punya dua sapi...pemerintah menembak anda dan mengambil kedua sapi anda............
FACISME:
Kalau anda punya dua sapi.....anda mengambil susunya dari kedua sapi
anda....dan memberikan setengahnya kepada pemerintah.............
NEO-DEALISME: Kalau anda punya dua sapi......anda bunuh satu....anda perah yang satunya dan buang susunya ke got.....
KAPITALISME: Kalau anda punya dua sapi.....anda menjual satu ekor sapi dan membeli satu ekor banteng............
KONCOISME:
Anda punya dua ekor sapi....anda bekerja sama dengan salah satu ekor
sapi itu.... untuk membunuh sapi yang lain .... dengan tujuan agar sapi
itu tidak punya saingan dalam menghasilkan susu.....sehingga susu sapi
anda menjadi Satu-satunya susu sapi di daerah itu.....
MENU SANTAP SIANG : Anjing itu adalah sahabat terbaikmu….bahkan jika dibandingkan dengan pasanganmu…. kalo nggak percaya...coba deh.. kunci anjing dan pasanganmu di gudang dan tinggal pergi... Setelah 5 jam bukain…liat siapa yang senang melihatmu dan siapa yang marah marah….
Dalam berurusan atau bermuamalah jgn sekalipun meninggalkan
Tuhan....hati2 bro...fikiran sekularisme sdh merasuk ke sebahagian
masyarakat, pejabat dan politisi kita....mungkin itu pula yg menyebabkan
terjadinya banyak tindak kriminal.....sebagai bentuk pengingkaran
terhdp amanat rakyat......
Smile is the shortest distance between two people......
“Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak mau mencari sahabat dan orang
yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah
dicari” – ( Saidina Ali)
Hanya karena kamu mendengar apa yg dilakukan seseorang... tak berarti kamu bisa menghakiminya.... kamu tak tahu apa yg telah dilaluinya.... Org bs berkata apapun tentang kita... Tp siapa diri kita sebenarnya... hny kita yg tahu & sebab hny kita yg menentukan.....
Kita lahir hanya dengan 1 hati jauh di dalam diri kita…mengingatkan kita
pada penghargaan dan pemberian…cinta diharapkan berasal dari hati kita
yang paling dalam….belajar untuk mencintai dan menikmati betapa kita
dicintai… tapi jangan pernah mengharapkan orang lain untuk mencintai
kita seperti kita mencintai dia….berilah cinta tanpa meminta balasan dan
kita akan menemui cinta yang jauh lebih indah….
Tuhan menciptakan 100 bahagian kasih sayang....99 disimpan disisiNya dan
hanya 1 bahagian diturunkan ke dunia....dengan kasih sayang yang satu
bahagian itulah....makhluk saling berkasih sayang....sehingga seekor
kudapun mengangkat kakinya kerana takut anaknya terpijak....
mentari kan bersinar... embun pagi mengupas hati... mengharap asa kan bersemi... selamat tidur....raihlah mimpi indahmu semoga malam minggu ini lebih baik dan bawa berkah untuk kita.....ZZZZzzzzzz......
sepandai-pandainya orang.....masih pandai org yg baca status ini segoblok-gobloknya orang....masih goblok org yg baca status ini
lembayung senja membayang di pelupuk kala burung-burung kembali ke sarangnya lelap berselimut mimpi kelam berkawan damai terima kasih atas segala atensinya..... selamat malam...... smoga buaian peraduan melelapkan dirimu...sahabat2ku.... selamat tidur.....selamat beristirahat......
LEWAT INI SAYA INGIN SAMPAIKAN KEPD SDRKU. ABRAHAM SAMAD...SELAMAT ATAS
TERPILIHNYA SEBAGAI KETUA KPK....sbg org yg pernah hadir dlm keluarga
PAN...sy berhrp semangat reformasi tetap berkobar...
meminjam adagium KH Ahmad Dahlan :"HIDUP-HIDUPKANLAH
MUHAMMADIYAH...JANGAN MENCARI HIDUP DI MUHAMMADIYAH"...lalu sy mencoba
merubahnya begini : "HIDUP-HIDUPKANLAH PARTAI...JANGAN CARI HIDUP DI
PARTAI"...kira2 wajah perpolitikan kita seperti apa ya.....
SEBUAH RENUNGAN MALAM INI : Dalam hidup ini...setiap masalah adalah
pelajaran yg berharga...setiap cobaan yg datang kita yakini bahwa itu
adalah proses pendewasaan diri ... mengapa masih enggan melepas masa
lalu... dan terus bersedih karenanya? ...Ingatlah!!!.....kebahagiaan ada
di depan...bukan dibelakang....kita mungkin tak melihatnya...namun
Tuhan tahu jalan keluarnya….Tuhan tidak memberikan semua yang kita
inginkan... tapi Ia selalu memberikan apa yang kita butuhkan...yakin dan
percayalah padaNya...MET REHAT SDRKU...
Andai kau tau
Apa yang ku tau
Kuingin kau tau
Apa yang ku tau
Tapi aku tak tau
Cara membuatmu tau
Kamu tetap tak tau
Apa yang ku tau
Bingung????.....
Akupun demikian bingung bro.....
lembayung senja membayang di pelupuk... kala burung-burung kembali ke sarangnya... lelap berselimut mimpi... kelam berkawan damai... selamat malam..... smoga buaian peraduan melelapkan dirimu.....Sobatku Semua SELAMAT BERISTIRAHAT....
Soal: Upaya deradikalisasi yang dilakukan oleh penguasa berusaha
menjinakkan umat Islam, dengan memberi pemaknaan baru terhadap jihad,
Khilafah dan taghut. Bagaimana sebenarnya pandangan ulama’ Islam
terhadap ketiga istilah ini? Lalu makna yang benar seperti apa? Jawab:
Harus dipahami, bahwa ada upaya sistematis untuk mempertahankan
Sekularisme, dan penjajahan di negeri kaum Muslim. Karena itu, siapapun
yang mengancam keduanya, akan diberi stigma, seperti Radikal,
Fundamentalis, Teroris dan Kekerasan. Tujuannya agar umat menjauhinya,
dan tidak memberikan dukungan kepada perjungannya. Cara yang paling
berbahaya, yang digunakan oleh penjajah adalah dengan menyesatkan opini
umat Islam. Maka, lahirlah proyek deradikalisasi. Deradikalisasi ini
sebenarnya bertujuan untuk menjinakkan umat Islam agar menerima
Sekularisme dan penjajahan. Karena, kaum penjajah tahu, bahwa Islam
merupakan sumber perlawanan, yang bisa mengancam kelangsungan penjajahan
mereka.
Di antara pemahaman penting yang hendak diubah adalah tentang jihad, Khilafah dan thagut.
Karena itu, untuk mengetahui fakta masing-masing, satu-satunya cara
adalah dengan merujuk kepada pendapat ulama’ Muktabar (kridibel dan
diakui). Bukan ulama’ salathin (penguasa) maupun ulama’ murtaziqin (sponsor). Pertama, jihad. Menurut bahasa, ungkapan yang digunakan untuk maksud “mengerahkan kemampuan.”[1]
Termasuk bersabar menghadapi kesulitan, yang boleh jadi dalam
peperangan maupun tekanan hawa nafsu. Ini termasuk konotasi bahasa bagi
lafadz jihad.[2] Tetapi, lafadz ini telah ditransformasikan oleh al-Qur’an dari konteks bahasa (haqiqah lughawiyyah) ke dalam konteks syariah (haqiqah syar’iyyah), sehingga mempunyai konotasi yang khas.[3] Karena itu, para fuqaha’ mazhab mendefinisikan jihad dengan: “Mengerahkan seluruh kemampuan untuk berperang di jalan Allah,
baik langsung, atau membantu dengan harta, pandangan, memperbanyak
jumlah pasukan ataupun yang lain..”[4] “Perang orang Islam melawan kaum Kafir yang tidak mempunyai
perjanjian untuk menegakkan kalimah Allah, atau keikutsertaannya untuk
berperang, atau masuk ke negerinya [kaum Kafir] untuk berperang..”[5] “Jihad adalah berperang..” Demikian penegasan as-Syirazi dalam kitab al-Muhadzzab.[6]
Hal yang sama juga ditegaskan oleh Ibn Qudamah dalam kitabnya, al-Mughni.
Beliau tidak membahas makna lain dalam bab Jihad, kecuali yang terkait
dengan perang, memerangi kaum Kafir, baik fardhu kifayah maupun fardhu
‘ain, atau kesiagaan kaum Mukmin dari serangan musuh dan menjaga
perbatasan.[7]
Karena itu, tidak ada perbedaan pendapat di kalangan ulama’ Muktabar
tentang makna jihad, yaitu berperang. Meski jihad identik dengan
perang, tetapi tidak semua perang berarti jihad. Berperang melawan
penyimpangan penguasa, selama tidak masuk dalam kategori murtad,
berperang melawan orang yang merampas kekuasaan dan berperang untuk
mendirikan Negara Islam, misalnya, adalah bentuk peperangan, tetapi
tidak termasuk dalam kategori jihad. Kedua, khilafah. Menurut bahasa, lafadz Khilafah merupakan bentuk kata kerja yang dibendakan (mashdar) dari Khalafa-Yakhlufu-Khilafah, yang berarti mengganti dan pergantian.[8]
Istilah ini kemudian digunakan oleh nas syariah dengan konotasi syar’i,
sebagaimana dalam riwayat Muslim, Ahmad dan lain-lain. Karena itu,
para ulama’ pun mendefinisikan Khilafah dengan konotasi yang hampir
sama: “Khilafah pada dasarnya merupakan pengganti dari pemilik syariah untuk menjaga agama dan mengurus dunia dengan agama.”[9] “Imamah [maksudnya Khilafah] ditetapkan untuk menggantikan kenabian dalam menjaga agama dan mengurus dunia.”[10] “Kepemimpinan umum untuk [mengurus] seluruh umat [manusia].”[11] “Kepemimpinan umum dalam urusan agama dan dunia bagi salah seorang [kaum Muslim].”[12] “Kepemimpinan
umum bagi seluruh kaum Muslim di seluruh dunia untuk menegakkan
hukum-hukum syariah dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia.”[13] Ini definisi yang dinyatakan oleh para ulama’ Muktabar. Secara umum
definisi tersebut menegaskan, bahwa Khilafah adalah negara kaum Muslim
yang mengurus urusan dunia dan agama mereka dengan hukum-hukum Allah.
Negara tersebut merupakan satu-satunya negara kaum Muslim. Satu negara
untuk seluruh kaum Muslim di seluruh dunia. Mengenai hukum
mendirikannya, maka seluruh ulama’ kaum Muslim, baik Sunni, Syi’i,
Khawarij, Muktazilah maupun yang lain, sepakat bahwa hukumnya wajib.[14]
Jika ada yang berbeda, mereka dianggap kelompok sempalan yang tidak
mewakili mainstream. Seperti Hisyam al-Fuwathi dan an-Nadzdzam dari
Muktazilah, serta an-Najadat dari sekte Khawarij.[15]
Sejarah panjang umat Islam selama 14 abad tidak mengenal nation state. Selain
karena bertentangan dengan Islam, juga karena negara ini dibentuk oleh
kaum penjajah untuk menghalangi persatuan umat Islam di seluruh dunia.
Bahkan, mereka sendiri yang menggagas konsep nation state ini pun akhirnya meninggalkannya, dan menyatukan negara-negara mereka dalam Uni Eropa untuk melawan penjajahan Amerika. Ketiga, taghut. Menurut bahasa, lafadz Thaghut merupakan kata kerja yang dibendakan (mashdar), seperti lafadz Rahabût dan Jabarût, yang digunakan untuk bentuk tunggal maupun jamak.[16] Ada yang mengatakan, bahwa lafadz ini merupakan bentuk isim Jins, yang berlaku untuk orang sedikit maupun banyak.[17]Ada yang menyatakan, bahwa lafadz Thâghût diambil dari Thughyân, bukan merupakan bentuk derivatif dari yang lain.[18]
Al-Jauhari berpendapat, bahwa Thaghut itu adalah pendeta, syaitan dan tiap pemimpin kesesatan.
Lafadz ini bisa berlaku untuk satu orang sebagaimana dalam surat
an-Nisa’: 60, dan bisa untuk jamak sebagaimana dalam surat al-Baqarah:
257. Jamak dari lafadz Thâghût ini adalah Thawâghît.[19]Sa’id bin Jubair mengatakan, bahwa Thaghut adalah tukang sihir. Ibn ‘Abbas, ad-Dhahak, Mujahid, menyatakan, bahwa Thaghut adalah Ka’ab bin Asyraf.[20]
Menurut Abu Ja’far at-Thabari, pendapat yang paling tepat tentang makna ayat, “Yu’minuna bi al-jibti wa at-thaghut (Mereka mengimani al-jibti dan thaghut).” adalah mereka meyakini dua sembahan itu selain Allah untuk mereka sembah, dan mereka jadikan sebagai tuhan. Sebab, al-Jibt dan Thaghut adalah
dua sebutan untuk tiap perkara yang diagungkan untuk disembah selain
Allah, ditaati atau dipatuhi, apapun bentuknya. Bisa batu, manusia atau
syaitan. Karena itu, di masa jahiliyah, berhala yang mereka sembah
merupakan sesuatu yang diagungkan dan disembah selain Allah. Maka,
berhala tersebut disebut Jibt dan Thaghut. Begitu juga dengan syaitan, yang ditaati untuk melakukan maksiat kepada Allah juga disebut Thaghut. Demikian
pula dengan tukang sihir dan pendeta, kata-kata keduanya ditaati oleh
kaum Musyrik. Hal yang sam juga Huyyai bin Akhthab dan Ka’ab bin
Asyraf, karena keduanya adalah figur yang ditaati oleh para pemeluk
agama Yahudi dalam maksiat kepada Allah, mengingkari-Nya dan
mengingkari Rasul-Nya. Karenanya, mereka juga disebut Jibt dan Thaghut.[21]
Dari penjelasan para ulama’ ahli tafsir di atas bisa disimpulkan, bahwa Thaghut adalah
siapa saja yang ditaati, dipatuhi dan diikuti perintahnya untuk
melakukan kemaksiatan kepada Allah. Maksiat itu sendiri adalah setiap
bentuk penyimpangan dari perintah dan larangan Allah. Karena itu,
siapapun yang memproduk hukum Kufur, menjalankan dan menegakkannya,
untuk ditaati, dipatuhi dan diikuti, maka dialah Thaghut yang dimaksud oleh al-Qur’an, meskipun dia adalah manusia, bukan jin (syaitan) apalagi batu. Demikian penjelasan at-Thabari. Wallahu a’lam.
Tanya : Ustadz, bolehkah kita mengkritik pemimpin secara terbuka? Jawab :
Hukumnya jaiz (boleh) mengkritik pemimpin secara terbuka, tidak
haram. Dalilnya adalah kemutlakan dalil-dalil amar ma’ruf nahi mungkar
kepada penguasa. (Muhammad Abdullah Al-Mas’ari, Muhasabah al-Hukkam, hal. 60; Ziyad Ghazzal, Masyru’ Qanun Wasa’il Al-I’lam fi Ad-Daulah Al-Islamiyah, hal.25).
Dalil-dalil tersebut antara lain sabda Nabi SAW,”Pemimpin para
syuhada adalah Hamzah bin Abdil Muthallib dan seseorang yang berdiri di
hadapan seorang imam yang zalim lalu orang itu memerintahkan yang
ma’ruf kepadanya dan melarangnya dari yang munkar, lalu imam itu
membunuhnya.” (HR Tirmidzi dan Al-Hakim). Juga berdasarkan sabda Nabi SAW,”Seutama-utama jihad adalah menyampaikan kalimat yang haq kepada penguasa (sulthan) atau pemimpin (amiir) yang zalim.”
(HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah). Juga berdasarkan hadits
Ubadah bin Ash-Shamit RA tentang baiat kepada imam yang di dalamnya ada
redaksi,“dan kami akan selalu mengucapkan kebenaran dimana pun kami
berada, kami tidak takut -karena Allah- terhadap celaan orang yang
mencela.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad).
Mengomentari dalil-dalil tersebut, Syaikh Muhammad Abdullah
Al-Mas’ari berkata bahwa nash-nash tersebut bersifat mutlak, yakni tidak
membatasi cara tertentu dalam menasehati nasehat penguasa, sehingga
dapat disampaikan secara rahasia atau terbuka. (Muhammad Abdullah
Al-Mas’ari, ibid., hal. 60).
Selain dalil-dalil ini, kebolehan mengkritik pemimpin secara terbuka
juga diperkuat oleh praktik para shahabat yang sering mengkritik para
khalifah secara terbuka. Diriwayatkan dari Nafi’ Maula Ibnu Umar RA,
ketika menaklukkan Syam, Khalifah Umar bin Khaththab tidak membagikan
tanah Syam kepada para mujahidin. Maka Bilal RA memprotes dengan
berkata,”Bagilah tanah itu atau kami ambil tanah itu dengan pedang!”
(HR Baihaqi, no 18764, hadits sahih). Hadits ini menunjukkan Bilal
mengkritik Khalifah Umar secara terbuka di hadapan umum. (Ziyad Ghazzal,
Masyru’ Qanun Wasa’il Al-I’lam fi Ad-Daulah Al-Islamiyah, hal.24)
Diriwayatkan dari ‘Ikrimah RA, Khalifah Ali bin Thalib RA telah
membakar kaum zindiq. Berita ini sampai kepada Ibnu Abbas RA, maka
berkatalah beliau,”Kalau aku, niscaya tidak akan membakar mereka
karena Nabi SAW telah bersabda,”Janganlah kamu menyiksa dengan siksaan
Allah (api),” dan niscaya aku akan membunuh mereka karena sabda Nabi
SAW,’Barangsiapa mengganti agamanya, maka bunuhlah dia.” (HR Bukhari). Dalam hadits ini jelas Ibnu Abbas mengkritik Khalifah Ali bin Thalib secara terbuka. (Ziyad Ghazzal, Masyru’ Qanun Wasa’il Al-I’lam fi Ad-Daulah Al-Islamiyah, hal.25).
Berdasarkan dalil-dalil di atas, boleh hukumnya mengkritik pemimpin
secara terbuka di muka umum, baik di media massa seperti di internet,
koran, majalah, maupun saat demonstrasi, di pasar, di kampus, dan
sebagainya.
Sebagian ulama mengharamkan mengkritik pemimpin secara terbuka berdasar hadits Iyadh bin Ghanam, bahwa Nabi SAW berkata,”Barangsiapa
hendak menasehati penguasa akan suatu perkara, janganlah dia
menampakkan perkara itu secara terang-terangan, tapi peganglah tangan
penguasa itu dan pergilah berduaan dengannya. Jika dia menerima
nasehatnya, itu baik, kalau tidak, orang itu telah menunaikan
kewajibannya pada penguasa itu.” (HR Ahmad). Menurut Syaikh Muhammad Abdullah Al-Mas’ari, hadits ini dha’if karena sanadnya terputus (inqitha’) dan ada periwayat hadits yang lemah, yaitu Muhammad bin Ismail bin ‘Iyasy. (Muhasabah al-Hukkam, hal. 41-43). Wallahu a’lam. (www.konsultasi.wordpress.com)
Soal: Siapa sebenarnya ulil amriyang keputusannya layak ditaati? Dalam hal apa ulil amri wajib ditaati? Dalam hal apa pula ulil amri tidak boleh ditaati? Jawab:
Secara harfiah, frasa ulil amri (uli al-amr) dan wali al-amr mempunyai konotasi yang sama, yaitu al-hakim (penguasa). Jika wali adalah bentuk mufrad (tunggal) maka uli adalah jamak (plural). Namun demikian, kata uli bukan jamak dari kata wali. Al-Quran menggunakan frasa ulil amri dengan konotasi dzawi al-amr, yaitu orang-orang yang mempunyai (memegang) urusan.[1]
Ini berbeda dengan frasa wali al-amr, yang hanya mempunyai satu makna harfiah, yaitu al-hakim (penguasa).[2] Karena itu, frasa ulil amri bisa disebut musytarak (mempunyai banyak konotasi). Imam al-Bukhari memaknai frasa tersebut dengan dzawi al-amr
(orang-orang yang mempunyai dan memegang urusan). Ini juga merupakan
pendapat Abu Ubaidah. Adapun Abu Hurairah ra. memaknai frasa tersebut
dengan al-umara’ (para penguasa); Maimun bin Mahran dan Jabir bin Abdillah memaknainya dengan ahl al-’ilm wa al-khayr (ahli ilmu dan orang baik); Mujahid, ‘Atha’, Abi al-Hasan dan Abi al-’Aliyah memaknainya dengan al-’ulama’
(ulama’). Dalam riwayat lain, Mujahid menyatakan bahwa mereka adalah
Sahabat. Bahkan Ikrimah menyebutkan lebih spesifik, mereka adalah Abu
Bakar dan Umar.[3]
Imam ar-Razi telah mengumpulkan pendapat para mufassir dalam kitabnya tentang makna frasa ini. Beliau menyatakan, bahwa ulil amri mempunyai banyak konotasi. Pertama: Khulafaur Rasyidin. Kedua: Komandan detasemen. Ketiga: para ulama’ yang mengeluarkan fatwa hukum syariah serta mengajarkan agama kepada masyarakat. Keempat: pendapat Syiah Rawafidh, bahwa mereka adalah imam yang maksum.[4]
Terkait ulil amri, Allah SWT berfirman:
Wahai orang-orang yang beriman taatilah Allah, taatilah Rasul
serta ulil amri di antara kalian. Jika kalian berselisih dalam suatu
urusan, maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul jika kalian memang
mengimani Allah dan Hari Akhir. Itu lebih baik dan merupakan sebaik-baik
penjelasan (QS an-Nisa’ [4]: 59).
Konotasi kata ulil amri di sini, menurut Ibn Abbas, adalah al-umara’ wa al-wullat (para penguasa). Konteks ayat ini juga turun berkaitan dengan kewajiban untuk menaati penguasa.[5] Karena itu, ulil amri dengan
konotasi penguasa dalam konteks ini jelas lebih tepat ketimbang
konotasi ulama atau yang lain. Dengan demikian, ayat ini jelas
memerintahkan agar menaati penguasa. Namun, penguasa seperti apa?
Sayyidina Ali bin Abi Thalib-karrama-Llahu wajhah-menjelaskan,
bahwa seorang imam/kepala negara wajib memerintah berdasarkan hukum
yang diturunkan oleh Allah, serta menunaikan amanah. Jika dia melakukan
itu maka rakyat wajib untuk mendengarkan dan menaatinya.[6] Karena itu, konteks menaati ulil amri dalam
surat an-Nisa’ [4]: 59 di atas tidak berlaku mutlak, sebagaimana
menaati Allah dan Rasul-Nya yang maksum; tetapi terikat dengan ketaatan ulil amri tersebut kepada perintah dan larangan Allah dan Rasul-Nya. Sebab, dengan tegas Nabi saw. bersabda:
Tidak boleh ada sedikit pun ketaatan kepada makhluk dalam melakukan maksiat kepada Khaliq (Allah SWT) (HR Ahmad).
Hukum dan perundang-undangan yang diterapkan penguasa bisa diklasifikasikan menjadi dua. Pertama: hukum dan perundang-undangan yang bersifat syar’i (al-ahkam wa al-qawanin al-ijra’iyyah). Kedua: hukum dan perundang-undangan yang bersifat administratif (al-ahkam wa al-qawanin al-ijra’iyyah).
Hukum dan perundang-undangan yang pertama seperti sistem pemerintahan,
ekonomi, sosial, pendidikan, politik luar negeri, atau hukum-hukum
syariah yang lain, seperti penentuan awal/akhir Ramadhan. Dalam hal ini,
tidak boleh seorang pun penguasa atau seorang Muslim mengkaji atau
mengambil dari sumber lain, selain syariah Islam. Adapun hukum dan
perundang-undangan kedua seperti peraturan lalu lintas, KTP, SIM, Paspor
dan sejenisnya. Dalam hal ini, penguasa atau seorang Muslim bisa
mempelajari atau mengambil dari sumber manapun, selama tidak
bertentangan dengan syariah Islam.[7]
Karena itu, konteks perintah ketaatan di dalam surat an-Nisa’ [04]: 59 di atas berlaku untuk: Pertama, penguasa Muslim yang menerapkan syariah Islam secara kaffah. Kedua,
penguasa Muslim yang menerapkan syariah Islam secara parsial; dia wajib
ditaati dalam konteks syariah yang dia terapkan, seperti peradilan
agama Islam (mahkamah syariah) yang mengatur kawin, cerai dan
sebagainya, termasuk ketika seorang penguasa menyerukan jihad untuk
melawan pendudukan negara kafir penjajah. Ketiga, penguasa Muslim yang tidak menerapkan syariah Islam, baik secara kaffah maupun parsial. Dalam hal ini, dia hanya ditaati dalam konteks hukum dan perundang-undangan yang bersifat ijra’i saja. Lebih dari itu, hukum menaati penguasa tersebut bukan saja tidak wajib, tetapi justru tidak dibolehkan.
Menarik untuk disebut di sini, bahwa keputusan pemerintah dalam
menentukan awal/akhir Ramadhan adalah keputusan yang berkaitan dengan
hukum syariah, bukan masalah yang terkait dengan ijra’i. Karena ini merupakan masalah hukum syariah, maka prosedur istidlal dan istinbat yang
benar harus ditempuh sehingga hukum yang dijadikan sebagai keputusan
benar-benar merupakan hukum syariah. Dari aspek dalil, rukyat harus
didahulukan ketimbang hisab. Sebab, hisab hanyalah saranan untuk
melakukan rukyat. Bukan sebaliknya, jika rukyat bertentangan dengan
hisab, maka rukyat harus ditolak, karena dianggap mustahil. Sikap yang
terakhir ini jelas keliru, karena tidak dibangun berdasarkan satu dalil
syariah pun.
Memang, ada dalil yang digunakan, seperti frasa faqduru lahu (perkirakanlah) yang terdapat dalam hadis Nabi saw.:
فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوْا لَهُ
Jika kalian terhalang mendung maka perkirakanlah (hitung) bulan itu.
Dalil sebenarnya sangat jauh dari konotasi hisab. Sebab, dalam hadis lain dinyatakan, fa akmilu ‘iddata Sya’bana tsalatsina yawm[an] (maka sempurnakanlah hitungan Sya’ban menjadi tiga puluh hari).
Dengan demikian, jika prosedur istidlal dan istinbat ini
ditempuh dengan benar, maka perbedaan antara hisab dan rukyat tersebut
bisa diselesaikan. Sebab, masing-masing bisa didudukkan secara
proporsional tanpa menegasikan satu dengan yang lain. Ini jika perbedaan
tersebut terjadi karena faktor fikih maupun astronomi. Namun, jika
masalahnya adalah masalah politik, maka solusinya haruslah solusi
politik. Di sinilah fungsi imam/kepala negara yang merupakan institusi
dengan otoritas untuk menghilangkan perselisihan, sebagaimana dalam
kaidah syariah:
أَمْرُ الإمَامِ يَرْفَعُ الْخِلاَفَ
Perintah imam/kepala negara bisa menghilangkan perselihan pendapat.
Namun, kaidah ini hanya berlaku efektif jika imam/kepala negara
tersebut memang wajib ditaati. Sebaliknya, jika dia tidak wajib ditaati,
maka perintahnya tidak akan pernah bisa menghilangkan perselisihan.
Sebagai contoh, pemerintah memutuskan awal/akhir Ramadhan berdasarkan
hisab, dengan menolak rukyat, padahal syariah menetapkan harus tunduk
pada hasil rukyat, maka keputusan seperti ini tidak akan pernah bisa
menghilanghkan perselisihan di tengah-tengah umat. Sebab, keputusan itu
sendiri merupakan keputusan yang batil, dan tidak boleh ditaati. WalLahu a’lam.[]
Wahai Dzat yang Maha Pengasih nan luas kasih-Nya. Hanya
rahmat-Mulah yang aku minta, maka cukupkanlah aku dengan rizki-Mu yang
halal, dari yang Engkau haramkan, dan cukupkanlah aku dengan
mentaati-Mu, dari siapa saja selain diri-Mu.
Ada
seorang syekh melihat seorang anak berwudhu di tepi sungai sambil
menangis. Syekh tersebut bertanya, “Wahai anak, mengapa engkau
menangis?”
Anak tersebut menjawab, “Saya membaca ayat Alquran,
hingga sampai ayat: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu
dan keluargamu dari api neraka.” (QS At-Tahrim [66]: 6). Saya takut,
jangan-jangan Allah memasukkan saya ke neraka.”
Syekh
tersebut berkata, “Wahai anak kecil, kamu tidak akan disiksa, karena
kamu belum baligh, jangan merasa takut, kamu tidak berhak memasuki
neraka.”
Anak kecil tersebut menjawab, “Wahai syekh, engkau
adalah orang yang pandai, tidakkah syekh tahu bahwa seorang yang
menyalakan api untuk satu keperluannya itu memulai dengan kayu-kayu yang
kecil baru kemudian yang besar.”
Seraya menangis seorang syekh tersebut berkata, “Anak ini lebih takut kepada neraka daripada saya.”
Itulah
gambaran kelembutan hati seseorang yang dibingkai dengan iman. Seorang
yang betul-betul beriman dan senantiasa bertambah keimanannya akan
semakin peka dan mudah merasai sesuatu, karena semua perkara akan
dilihat dari kehendak-kehendak Allah, bukan dari kehendak-kehendaknya.
Seorang
yang beriman kepada Allah pasti akan sedih apabila tidak dapat
bersedekah karena tidak memiliki harta, akan takut apabila azab akan
menimpa dirinya sewaktu-waktu, akan bersedih bila tidak mampu membantu
orang-orang yang susah, akan meneteskan air mata kesedihan apabila
melihat anak-anak yang terlantar, akan harap apabila nanti dimasukkan ke
dalam surga, akan gembira apabila imannya terus kekal hingga ke
penghujung usia, dan begitu seterusnya.
Rasulullah SAW pernah
bersabda, “Demi Allah, seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui
niscaya kamu akan sedikit tertawa dan akan banyak menangis.” (HR
Tirmidzi).
Seorang Tabi’in pernah berkata, “Siapa diberi ilmu dan
tidak membuatnya menangis maka lebih baik baginya untuk tidak diberi
ilmu, kerana Allah telah menerangkan bahwa sifat orang yang berilmu itu
adalah menangis.” (HR Ad-Daraami).
Oleh karena itu, Rasulullah
SAW menjelaskan bahwa orang yang takut kepada Allah (karena kelembutan
hatinya) adalah orang-orang yang berilmu, sebagaimana firman Allah SWT,
“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah
ulama (orang-orang yang berilmu).” (QS Fathir [35]: 28). Wallahu a’lam.
Suatu
hari, selesai memberikan pengajian di sebuah masjid, seorang jamaah
mendekati dan menyalami saya. Tampaknya ada sesuatu yang mau
disampaikan. Tetapi, karena masih ada jamaah lain maka pembicaraan kami
bersifat umum saja. Setelah jamaah lain pamit dan tinggal kami berdua,
barulah dia mulai menyampaikan persoalannya. "Sekarang saya baru sadar
Ustaz."
Sambil melihat sekeliling, memastikan tidak ada jamaah
yang datang, dia melanjutkan. "Begitu pandainya saya menyembunyikan,
sehingga tidak ada yang tahu." Saya mulai menduga-duga ke mana arah
pembicaraan. Sepertinya dia mau memberikan sebuah pengakuan. Barangkali
dia berselingkuh, istri, mertua, orang tua, dan teman-temannya tidak
tahu. Sekarang betapa banyaknya laki-laki berselingkuh dan pandai
menyembunyikan perselingkuhannya.
"Menyembunyikan apa, Pak?"
tanya saya. Karena dia tidak segera menjawab, saya sampaikan dugaan yang
ada dalam pikiran saya. "Maaf, apa Bapak berselingkuh?" Dia malah
tertawa. "Bukan Ustaz, saya tidak punya potongan untuk berselingkuh.
Saya dulu peminum Ustaz." Dia diam sebentar, sepertinya mengingat masa
mudanya. "Sejak muda saya sudah peminum. Bermacam-macam minuman keras
sudah saya coba. Mula-mula yang berkadar alkohol rendah, lalu meningkat
dengan kadar alkohol yang lebih tinggi. Sampai kemudian saya menikah."
"Apakah
setelah menikah Bapak masih minum?" Dia menjawab masih minum. "Apakah
mertua, terutama istri Bapak tidak melarangnya?" selidik saya. "Di
situlah masalahnya Ustaz. Saya pandai sekali menyembunyikannya. Tidak
ada yang tahu," jawabnya sambil sesekali melihat kiri kanan khawatir ada
yang datang.
"Hebat sekali Bapak menyembunyikannya.
Bertahun-tahun jadi peminum kok tidak ada yang tahu." Mendengar pujian
saya bernada sinis itu dia tersenyum, tapi senyumnya kecut. Rupanya
Bapak itu pandai mengatur kapan minum, di mana boleh minum, dan di mana
tidak minum. Barangkali dia juga pandai mengatur di mana dan jam berapa
boleh mabuk. Jarang peminum yang bisa menyembunyikan kebiasaan buruknya
itu dalam waktu cukup lama dari keluarganya.
"Sekarang tentu
Bapak sudah taubat kan?" tanya saya. Kalau orang sudah rajin shalat
berjamaah di masjid dan mendengarkan pengajian, dapat dipastikan sudah
bebas dari hal-hal semacam itu. Tidak mungkinlah peminum rajin ke
masjid. Dengan anggukan dia menjawab, "Ya, Ustadz. Saya sudah taubat,
tapi sudah terlambat." Segera saya yakinkan dia, bahwa tidak ada istilah
terlambat untuk taubat. Selagi nyawa masih di kandung badan tetap dapat
bertaubat. "Betul Ustaz," jawab dia.
"Kalau hubungannya
dengan dosa, mudah-mudahan dosa saya diampuni oleh Allah SWT. Tetapi
dari kesehatan, saya sudah terlambat sadar. Dokter menyatakan liver saya
sudah berlobang akibat sering minum minuman keras. Beberapa waktu lalu
saya dirawat di rumah sakit, karena perut saya bengkak." Saya kemudian
membesarkan hatinya, semoga penyakitnya segera disembuhkan Allah SWT.
Itulah
pertemuan saya yang terakhir dengan jamaah tersebut. Beberapa waktu
kemudian dia meninggal dunia setelah kembali dirawat karena sakit
livernya. Sering orang baru sadar dengan larangan Allah SWT setelah
mengalami akibatnya sendiri.
Diakui
atau tidak, era modern telah menggiring sebagian besar umat Islam
hanyut dalam kesibukan duniawi. Nyaris waktu 24 jam tersita untuk urusan
kerja, bisnis, ataupun beragam kegiatan lainnya. Bahkan, karena begitu
sibuknya, tidak sedikit di antara Muslim yang mulai meninggalkan kitab
sucinya, Alquran, baik meninggalkannya dalam arti mulai jarang membaca,
memahami, menadaburi, maupun meninggalkannya dalam arti tidak lagi
begitu antusias untuk menata hidup dengan menerapkan nilai-nilainya.
Alquran
tidak lagi menjadi panduan dalam memandang hidup dan kehidupan ini.
Akibatnya, sangat jarang atau mungkin sangat langka pada zaman ini kita
menemukan seorang Muslim yang ucapan dan perbuatannya benar-benar sesuai
dengan kandungan Alquran.
Sebaliknya, cukup banyak umat Islam
yang mulai asing dengan kitab sucinya. Padahal, Alquran adalah mukjizat
akhir zaman yang dijamin kebenaran dan keautentikannya oleh Allah SWT.
Hal ini Allah SWT tegaskan dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Kami-lah yang
menurunkan Alquran, dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.”
(QS 15: 9).
Oleh karena itu, tidak semestinya seorang Muslim
membiarkan diri jauh dari Alquran. Setidaknya, kecintaan terhadap
Alquran harus selalu kita upayakan terjaga dan terpelihara setiap saat,
di mana pun, dan dalam keadaan apa pun.
Sebab, Allah SWT
memberikan banyak keutamaan bagi kaum Muslimin yang mau membaca dan
menadaburi Alquran. Satu di antara keutamaan membaca Alquran adalah
berupa pahala yang besar. “Sesungguhnya Alquran ini memberikan petunjuk
kepada (jalan) yang lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang
mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang
besar.” (QS 17: 9).
“Barang siapa membaca satu huruf dari
Kitabullah (Alquran), maka dengannya ia akan mendapat satu kebaikan;
satu kebaikan dilipatgandakan menadi sepuluh kali; aku tidak mengatakan
alif lam mim adalah satu huruf, tapi alif satu huruf, lam satu huruf,
dan mim satu huruf.” (HR Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud ra).
Dalam
riwayat yang lain, Rasulullah SAW menegaskan bahwa mempelajari Alquran
itu sangat besar pahalanya. “Hendaklah seorang di antara kamu berangkat
setiap hari ke masjid, lalu mempelajari dua ayat dari Kitabullah
(Alquran). Itu lebih baik baginya daripada dua ekor unta. Jika bisa tiga
(ayat), ya tiga (ayat), hadiah untanya sebanyak jumlah ayat-ayat (yang
dipelajari) itu.” (HR Muslim).
Hal ini sudah cukup memberikan
satu argumentasi yang sangat kuat bahwa seyogianya umat Islam itu
mentradisikan diri untuk selalu membaca Alquran. Sesibuk apa pun, setiap
Muslim wajib membaca dan menadaburi Alquran. Alquran adalah firman
Allah SWT. Membacanya akan mendatangkan pahala besar, menadaburinya akan
meneguhkan keyakinan, dan mengamalkannya akan mengundang keridaan Allah
SWT. Bahkan, Allah SWT akan menjadikan mereka sebagai anggota
keluarga-Nya. “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga dari kalangan
manusia. Beliau ditanya, ‘Siapa mereka wahai Rasulullah?’ Rasul SAW
menjawab, ‘Mereka adalah ahlul Qur’an, mereka adalah keluarga Allah, dan
orang-orang khusus-Nya.’” (HR Ahmad dan Ibnu Majah).
Rumah
merupakan bagian tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Di sanalah
seseorang mendapatkan tempat berlindung dari cuaca panas dan dingin, atau tempat kembali setiap kali bepergian. Di rumah pula, segenap anggota keluarga dapat melakukan berbagai aktivitas.
Selain
itu, rumah juga berfungsi sebagai tempat pembinaan. Rumah adalah
lokasi terbaik dalam menyemai benih-benih kebaikan serta keimanan dari
sebuah keluarga. Sehingga, tidak berlebihan jika setiap orang
mendambakan rumah yang nyaman, sejuk, agar mendukung terciptanya keluarga sakinah.
Tidaklah
cukup hanya sekadar membangun fisik rumah secara mewah serta mentereng.
Namun yang terpenting adalah membangun suasana kondusif dengan dinaungi nilai-nilai Islami dan pada akhirnya sanggup menenteramkan batin penghuninya.
Rasulullah
SAW banyak memberikan tuntunan kepada umat yang ingin menjadikan tempat
tinggal mereka penuh harmoni dan keberkahan. Syekh Shaleh Ahmad
asy-Syaami dalam Berakhlak dan Beradab Mulia, mengatakan, umat perlu
meniru rumah Rasulullah SAW.
Nabi SAW memberikan panduan agar
jangan berlebihan dalam membangun tempat tinggal. Melainkan, rumah
seorang Muslim adalah yang cukup untuk sekadar mampu menutupi dari
pandangan orang lain dan melindunginya dari bahaya hewan buas.
Paling
tidak, pedoman sebuah rumah yang baik adalah yang bisa memberikan rasa
nyaman serta asri. ‘’Dengan begitu, penghuninya akan merasa nyaman, juga
merasa terlindungi,’’ papar Syekh asy-Syaami.
Sikap dan
tindak tanduk penghuni rumah turut memberikan kontribusi bagi
terciptanya suasana tenteram. Nabi SAW menekankan, agar setiap Muslim
memperhatikan adab ketika hendak masuk rumah.
‘’Jika kamu
hendak masuk rumah, maka sebaiknya kamu ucapkan salam, karena hal itu
akan membawa keberkahan bagi kamu dan keluargamu.’’ (HR Tirmidzi)
Ada
beberapa hal lain yang patut mendapat perhatian. Rasulullah
mencontohkan, saat masuk rumah, jangan secara tiba-tiba, tanpa
sepengetahuan keluarga yang ada di dalam, agar mereka tidak kaget.
Itulah tujuannya seseorang mengucapkan salam lebih dulu.
Beliau
juga berdoa saat pulang ke rumah. ‘’Segala puji hanya milik Allah SWT
semata, Zat yang telah memberiku kecukupan dan tempat berlindung, yang
telah memberiku makan dan minum, yang telah memberiku karunia dan
melebijkannya. Ya Allah, aku meminta kepada-Mu selamatkanlah aku dari
api neraka.’’
Dan ketika sudah masuk dalam rumah, beliau biasanya
membuka pembicaraan dengan mengajukan pertanyaan. ‘’Nabi menanyakan
bagaimana keadaan mereka (anggota keluarga yang lain),’’ tutur Syekh
asy-Syaami.
Hendaknya, segala aktivitas yang dilakukan di rumah,
tidak terlepas dari niat untuk meraih ridha Allah SWT. Dalam sebuah
hadis riwayat Imam Muslim, Rasulullah menekankan, ketika masuk rumah dan
sebelum makan di rumah, seseorang sebaiknya menyebut asma Allah.
Maka
setan pun berkata, ‘’Tidak ada tempat bermalam dan tidak ada makan
malam bagi kalian.’’ Akan tetapi, jika tidak menyebut asma Allah, setan
berkata, ‘’Malam ini kalian mendapatkan tempat bermalam dan hidangan
makan malam.’’
Dianjurkan pula kepada penghuni rumah untuk
senantiasa melingkupi suasana rumah dengan bacaan Alquran. Sabda Nabi
SAW, ‘’Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sungguh, rumah yang
di dalamnya selalu dibacakan ayat-ayat Alquran, tidak dimasuki setan.’’
(HR Tirmidzi)
Rasulullah juga menjaga keharuman di dalam rumah
beliau. Ini mengingat beliau sangat menyukai wewangian. Oleh sebab itu,
di dalam rumah sebaiknya penghuni benar-benar menjadi kebersihan,
khususnya kamar mandi untuk menghindari munculnya bau yang kurang sedap.
Dari
pandangan Syekh Yusuf al Qardhawi, setidaknya terdapat empat elemen
terwujudnya rumah yang Islami. Pertama, luas dan bersih, kedua, menghias
rumah secara halal dan tidak berlebihan, ketiga, tidak memajang patung
di rumah. ‘’Serta keempat, tidak memelihara anjing,’’ ungkap ulama
terkemuka itu.
Apabila keluarga itu berkelebihan, dianjurkan
untuk memelihara anak yatim, sesuai sabda Rasulullah. ‘’Sebaik-baik
rumah kaum Muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim
yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum
Muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi anak itu
diperlakukan dengan buruk.’’ (HR Ibnu Majah).
Seorang pakar dalam sebuah seminar, menyebutkan bahwa mata adalah
jendela jiwa kepada dunia. Mata menghantarkan pemiliknya untuk menikmati
sekian juta pemandangan semesta raya. Matalah yang menyantap kuning
mentari yang begitu syahdu mengelupasi membran kepekatan sisa malam.
Jutaan manik-manik bintang sungguh sempurna di layar biru raksasa,
mengenyangkan mata pada malam hari. Dengan mata, seorang suami mampu
memilihkan warna baju baru untuk menggembirakan istri tercinta. Untuk
menerka apakah hari akan hujan, seseorang mengarahkan mata ke atas,
warna langit kelabu atau biru cemerlang.
Memiliki mata sehat
memang menyenangkan. Mata yang berfungsi secara sempurna, melihat dengan
baik dan juga bisa melotot. Seorang teman dekat sempat iri karena saya
tidak berkaca mata, meskipun selalu berada di depan layar komputer. Dia
harus mengganti kaca mata ketika minusnya bertambah, belum lagi anjuran
mamanya agar dia selalu menuntaskan dahaganya dengan juice wortel tak
peduli harus pencet hidung plus ekspresi menyedihkan ketika meminumnya.
Obat suplemen untuk kesehatan mata pun tak lupa dikonsumsinya. Demi
sepasang mata yang sehat.
Tetapi, apakah mata sehat saja sudah cukup?
Dalam sebuah buku tafsir, ternyata sehat saja masih jauh dari cukup.
Selain sehat, mata juga harus afiat. Betapa sering kita mendengar kata
yang satu ini bukan? Ya kata yang kita sertakan setelah sehat ketika
seseorang menanyakan kabar kita.
Dalam kamus bahasa Arab, kata
afiat diartikan sebagai perlindungan Allah untuk hamba-Nya dari segala
macam bencana dan tipu daya. Afiat juga dapat diartikan sebagai
berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan penciptaannya.
Jadi mata yang sehat adalah ketika mata dengan baik dapat melihat
maupun membaca. Sedangkan mata yang afiat adalah mata yang dapat melihat
dan membaca segala sesuatu yang bermanfaat serta mengalihkan pandangan
dari segala sesuatu yang terlarang, karena itulah fungsi yang diharapkan
dari penciptaan mata.
Pernah suatu waktu, saya berada dalam
ruangan mungil bersekat triplek putih, di sebuah warung internet. Sedang
asik-asiknya browsing, tiba-tiba saja suara-suara aneh terdengar persis
dari bilik sebelah, laki-laki dan perempuan. Tadinya saya tidak ambil
pusing, tapi lama kelamaan suara-suara itu jadi tambah menyeramkan,
belum lagi "jedak-jeduk" ke dinding triplek tempat saya bersandar.
Apakah gerangan yang mereka lakukan?
Saya tidak mau
memikirkannya lebih jauh. Tapi saya jadi bersu'udzan bahwa mereka sedang
mengakses situs yang membuat dengkul keropos. Daripada tidak nyaman
terus-terusan, akhirnya saya gedor juga dinding penyekat cukup keras, ah
tawakkal saja kalo mereka terusik dan mendatangi saya. Tetapi setelah
menunggu agak lama, kekhawatiran itu tidak terjadi. Ffuihh ... Legaaa
.... Saya yakin mata mereka sehat, saya melihat keduanya tidak buta dan
tidak berkacamata, namun sayang mata mereka tidak afiat.
Dilain kesempatan, "Mbak pinjam, speaker komputernya dong" pinta adik
manis penghuni kamar bawah suatu waktu. Speaker sudah digenggamnya,
sumringah dia menuruni tangga. "Mbak nggak curiga buat apa?" tanya
seseorang dibawah. Saya menajamkan pendengaran. Suara pintu kamar
ditutup, terdengar. Kos-an sepi. Tak lama waktu pun berselang.
"Terima kasih ya mbak," adik itu lagi. Kali ini wajahnya aneh, sedikit
shock sepertinya. "Lho udah dek? kalo boleh tau, buat apa sih?" tanya
saya hati-hati. "Ng... nng... nonton mbak, tapi speakernya nggak jadi
dipake," terbata dia menjawab. "Film bisu dong, emang enak nontonnya?"
Dia tersenyum kecut, dan merebahkan diri di tempat tidur. Nafas beratnya
keluar paksa satu persatu. Saya yang lagi membaca, menoleh. "Mbak, saya
sudah berdosa" lirihnya, matanya dipejamkan kuat-kuat. "Mbak jangan
bilang yang lain yah, please, sumpah yah mbak" tambahnya memelas. Dia
diam lagi. "Barusan kami nonton VCD Itenas, saya nggak tau sebelumnya,
mbak-mbak itu cuma bilang mau nonton, gitu aja, kalo saya tau saya bisa
cari alasan komputernya rusak," paparnya. Sebentar kemudian air matanya
keluar. Saya beristighfar keras-keras.
Kesempatan selanjutnya saya menatap pemilik mata-mata itu. Sehat, tapi sekali lagi sayang tidak afiat.
Khusus untuk anda-anda yang mempunyai banyak kesempatan mengakses
internet, tentunya harus hati-hati agar mata tidak saja selalu sehat
tapi juga afiat. Terlalu banyak halaman-halaman "menyeramkan" yang
dengan gampang bisa dikunjungi. Apalagi situs-situs super laknat
bertebaran dimana-mana. Tinggal mengetikkan sebuah alamat kita dengan
kilat pergi kesana, tak peduli rentang jarak. Bahkan ketika seseorang
tidak faham alamatnya, sebuah fasilitas search engine menjadikan 'misi'
tadi menjadi begitu mudah. Pernah dalam sweeping jaringan komputer
sebuah perusahaan yang terhubung ke fasilitas internet, banyak
bapak-bapak yang keberatan komputernya dibersihkan tetapi akhirnya
menyerah juga dengan tersenyum malu-malu, gambar-gambar porno yang
disimpannya, itulah alasannya.
Membuat mata sehat relatif lebih
mudah dibanding menjadikan mata yang afiat. Padahal ketika mata tidak
afiat dalam arti ketika mata tidak difungsikan sesuai dengan harapan
pencipta-Nya maka bisa-bisa menjadikan pemiliknya hina dan merugi,
sesuai firman Allah tentang sifat para penghuni neraka "Dan sesungguhnya
Kami jadikan isi neraka Jahannam kebanyakan dari Jin dan manusia,
mereka mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami
(Ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan
untuk melihat tanda-tanda (kekuasaan Allah) dan mereka mempunyai telinga
tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar ayat-ayat Allah. Mereka
itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka
itulah orang-orang yang lalai". (Al-A'raf :179).
Saudaraku,
setan bin iblis beserta kaki tangannya, tak pernah lelah berdiri
disamping kita bahkan mengalir di setiap pori-pori. Ketika mata kita
seringkali tak terarah, cepatlah beristighfar, memohon ampunan kepada
Allah. Jangan menganggapnya remeh, karena dari mata lah semuanya bisa
bermula. Anas ra berkata, "Kalian melakukan dosa mata seolah-olah dosa
itu sehalus helai rambut. Sedangkan kami dimasa Rasulullah telah
menganggapnya sebagai dosa besar, sedang dosa besar itu sungguh
membinasakan".
Apakah setiap kita ingin binasa? Ibnu Qayyim
menuliskan, "Dosa membuat berhentinya ilmu. Hati menjadi terhimpit,
kehidupan sulit, badan menjadi lemah dan ketaatan kepada Allah pun
menurun. Bahkan barokahnya tercabut, sebaliknya keburukan bermunculan,
dosa-dosa yang lainpun menjelang lalu menjadi manusia yang tak peduli
pada masyarakat dan lingkungan. Binatang-binatang mengutuknya, kehinaan
menjadi bajunya, hatinya keras dan doanya tertolak. Kedurhakaannya
meliputi bumi dan lautan. Hilang segala rasa, musnah semua kenikmatan.
Jiwanya diliputi ketakutan, syaitan-syaitan mudah menjerat, dan akhirnya
semua miliknya binasa".
Saudaraku, tidak ada kata terlambat
untuk memperbaiki diri, sebaik-baik manusia adalah bukan yang tidak
pernah salah, tetapi ketika dia salah dan menyadarinya, segera dia
bertaubat dengan taubat sebenar-benarnya. Meskipun susah sungguh.
Tak terhitung manusia menjauh dari agama Allah, maksiat terhidangkan
dimana-mana, tayangan televisi, majalah dan tabloid porno, bahkan
internet lebih canggih lagi. Walau begitu, Allah maha Kasih dan Sayang,
Dia tidak akan menghentikan kemilau hidayah kepada umatnya. Jemputlah
hidayah itu, dengan membekali diri oleh pemahaman agama dan ilmu.
Sungguh, rengkuhlah hidayah dengan menghadiri banyak majelis dzikir,
menafkahi keluarga dengan cara yang halal, mencari teman yang berakhlak
baik, menyantuni anak yatim, berbakti kepada orangtua.
Boleh
jadi sekian waktu kita terjerembab di lembah kehinaan, berkubang dosa
dan kemaksiatan. Boleh jadi kitalah si pemilik mata-mata yang tidak
afiat itu. Tetapi, tidak usah berlama-lama untuk segera bertaubat.
Saudaraku, ketika niat untuk memperbaiki sudah bulat, seringkali hati
terasa gamang, gundah... adakah harapan bisa membersihkan diri sementara
dosa terasa membumbung? Kita ingin taubat, tetapi terasa tak mungkin.
Jangan takut saudaraku, Allah berfirman dalam hadist qudsi, "Wahai anak
Adam jika kamu meninta kepada-Ku dan mengharap ampunan, niscaya Aku
ampuni semua dosa-dosamu dan Aku tidak peduli lagi. Wahai anak Adam,
jika dosa-dosamu mencapai ujung langit yang paling tinggi kemudian kamu
meminta ampun kepada Ku, niscaya Aku ampuni dan Aku tidak peduli lagi.
Wahai anak Adam jika kamu datang kepada Ku dengan membawa dosa sepenuh
bumi kemudian menemuiku dengan tidak mensekutukan Aku dengan sesuatu
pun, nicaya Aku akan menemuimu dengan ampunan sepenuh bumi pula". (HR
Tirmidzi).
Betapa Allah maha penerima taubat. Sungguh
berbahagia mempunyai mata sehat wal afiat. Saya sampaikan dengan tulus,
'selamat kepada anda yang memiliki keduanya'. "Allahumma Afinii fi
bashorii...".
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Pimpinan Pusat
Muhammadiyah menawarkan adanya koalisi sejati kepada pemerintah untuk
penanggulangan berbagai permasalahan bangsa yang saat ini tengah melanda
Indonesia.
Hal itu terungkap dari hasil rapat konsolidasi
nasional PP Muhammadiyah Selasa-Rabu (27-28/9) di kantor PP Muhammadiyah
Yogyakarta.
Rapat konsolidasi tersebut dihadiri seluruh Pimpinan
Wilayah Muhammadiyah, Rektor perguruan tinggi Muhammadiyah dan pimpinan
organisasi otonom Muhammadiyah. Rapat ini merupakan rapat reguler yang
digelar PP Muhammadiyah untuk membahas berbagai permasalahan bangsa dan
permasalahan di tubuh Muhammadiyah sendiri.
Ketua PP
Muhammadiyah, Haedar Nashir, mengatakan rapat konsolidasi tersebut
menghasilkan lima poin pernyataan terkait permasalahan bangsa. Salah
satu poin penting yang dihasilkan adalah Muhammadiyah menilai beban
bangsa Indonesia di tengah bayang-bayang krisis ekonomi global ini
terbilang berat.
"Beban berat ini sedemikian kompleks, bukan
hanya dari bobot masalahnya saja tetapi pada saat yang sama juga
diperparah dengan penyakit kronis yang menular, yaitu korupsi," ujar
Haedar, membacakan pernyataan sikap hasil rapat konsolidasi tersebut di
Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (28/9).
Dalam menghadapi
masalah yang besar tersebut, kata Haedar, dibutuhkan sebuah keberanian
moral dan politik yang kuat dari pemerintah dan seluruh penyelenggara
negara. Hal itu juga butuh peran serta seluruh kekuatan nasional, baik
organisasi masyarakat maupun organisasi lainnya untuk menuntaskan
masalah ini secara tuntas dan sistemik.
Sementara itu, Ketua Umum
PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, mengatakan untuk menyelesaikan masalah
yang berat ini dibutuhkan koalisi yang sejati. Bukan koalisi semu atau
koalisi sementara. "Dibutuhkan koalisi antara pemerintah, partai
politik, ormas dan masyarakat secara keseluruhan," kata Din.
Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan kamu kagum. dan jika mereka berkata kamu mendengarkan Perkataan mereka…. mereka Itulah musuh (yang sebenarnya) Maka waspadalah terhadap mereka… (Qs. Al Munafiquun : 4) Siapakah pemimpin bangsa yang tidak berasal dari rakyat. Kebanyakan para pemimpin bangsa mulai dari masa dahulu hingga saat ini, berasal dari pemimpin rakyat dan sebelumnya berjuang untuk dan atas nama rakyat. Bahkan tidak sedikit dari mereka mengalami masa pahit dan getir bahkan sampai dipenjarakan – demi rakyat. Mereka (para pemimpin rakyat) ini pun, pada saat yang tepat – saat pemilu – menjadikan ajang kampanye sebagai arena umbar janji dan saling klaim, bahwa kepemimpinan yang selama ini keliru, kurang tepat, lamban, tidak berpihak kepada rakyat dan lain sebagainya. Tetapi tatkala mereka berhasil duduk, terpilih dan di pilih, tiba tiba mereka menjadi orang yang santun dan ‘mudah mengerti’ mengapa segala sesuatunya memang memerlukan waktu dan proses. Lalu ngomong apa yang dulu itu… ya ? Maka sesiapapun yang mendasari tindakannya berdalih semangat kebangsaan ; atas nama kecintaan pada rakyat ; bukan semangat lillaahi ta’aala (sebagai perwujudan diri selaku hamba Allah) ; maka sesungguhnya ada dusta diantara kita. Dusta, karena kalau gak sanggup mengabdi pada negara, mengapa memilih menjadi PNS, berjuang menjadi anggota DPR, berharap masuk dalam jajaran kabinet, menghalalkan segala cara agar beroleh posisi dan jabatan, bersedia berkorban asal beroleh kursi dan posisi. Kalau memang mengabdi pada bangsa terlampau berat dan menyakitkan, ayo tinggalkan segera PNSnya, keanggotaan DPRnya, jabatannya, atau status Menterinya sekali pun. Mengapa saat membicarakan pemerintah bersih dan bebas korupsi, tiba-tiba semua menjadikan gaji rendah sebagai penyebab ? Ingat ! Satu dunia tidak akan cukup untuk satu manusia serakah, bagaimana kalau di Indonesia saja ada 10, 100, 1000 atau 1 juta manusia saja yang serakah ? Maka sebagioan mereka mulai mengasah posisi dan dan jabatannya sebagai senjata pamungkas untuk merampok dan menjadikan orang lain sebagai pelayannya yang harus sedia memenuhi kebutuhannya. Jika menolak.. ? urusannya sengaja dipersulit. Didengang dengungkanlah bunyi terompah syaithan : ‘Jika bisa dipersulit mengapa harus dipermudah ?’, ‘Jangankan mencari yang halal, yang haram saja susah’. Sebagian dari mereka, segera menggunakan pengaruhnya untuk menjatuhkan, meruntuhkan dan menghinakan lawan-lawannya, agar ia beroleh tempat pada posisi yang ditanggalkan. Jika mereka dihinakan, atau merasa dilecehkan atau bermaksud untuk mempertahankan diri dari kesalahan yang diperbuat, mereka siap membangun argumentasi dalil. Lalu ramailah anak bangsa saling hujat, saling cela, saling fitnah, pernyataan dan sumpah palsu serta saksi palsu. Yang lain, bertindak lebih taktis dengan pendekatan sistimatis dan terkesan lebih bersifat pendekatan kultur. Mereka menciptakan hukum guna membangun sistim dan birokrasi yang hanya mereka yang boleh mengutak atiknya. Lewat hukum yang diciptakan, mereka lahirkan pula kewenangan. Lewat hukum mereka pun membuat aturan dan ketentuan yang saling terkait seumpama sarang laba-laba. Hukum lalu dilempar kekhalayak ramai, maka siapa pun yang melintas akan terjerat, terlilit tanpa bisa berlari menyelamatkan diri. Semua demi kepentingan sendiri. Maka wajarlah kalau korupsi akhirnya menjadi sebuah gejala yang menggurita di semua lini. Jika 100 atau 1 juta orang serakah itu telah menjadi pejabat dan pemimpin negeri. Maka betapa besar kesibukan dan aktivitas mereka. Untuk rakyat ? bukan, tetapi untuk dan demi kentingan mereka sendiri. Dalam kondisi seperti ini , mungkinkah upaya pemberantasan korupsi dapat dilakukan ? Jika rakyat saja sudah tak menjadi perhatian, dasar apa korupsi dapat dihentikan ? Aksi 9 Desember 2009 layak disebut langkah cerdas rakyat tertindas. Karena rakyat telah mulai menyadari, bahwa mengharapkan ‘niat baik’ pemerintah saja tidak cukup untuk memberantas korupsi. Pemberantasan korupsi hanya akan efektif, jika dikawal dan diawasi pelaksanaannya oleh rakyat. Aksi 9 Desember 2009 layak dimaknakan, betapa korupsi adalah musuh bersama. Gerakan Aksi 9 Desember2009 semoga menjadi awal dan momentum penting bagi semua elemen masyarakat untuk berikrar dalam satu pandangan, bahwa korupsi adalah kejahatan kemanusiaan dan dosa besar dihadapan Allah SWT.
Oleh : Muhammad Nasir Siregar
Memainkan iPad (SFGate.com) VIVAnews - Kemunculan perangkat elektronik berjaringan internet menandai perkembangan teknologi di masa kini. Di balik modernitas yang tercipta, kecanggihan perangkat digital memicu penyakit baru: insomnia elektronik.
Seperti dikutip Genius Beauty, gejalanya berupa rasa lelah yang cukup kuat, meski memiliki waktu istirahat yang cukup. Rasa lelah yang tiba-tiba merayapi tubuh meski baru saja beristirahat atau bangun dari tidur malam yang cukup berkualitas.
Penelitian Universitas Oxford, Inggris, terhadap masyarakat perkotaan, menunjukkan, hanya satu dari setiap lima responden yang benar-benar sakit. Selebihnya, kelelahan luar biasa itu muncul sebagai dampak dari penggunaan perangkat teknologi yang berlebihan.
Faktanya, banyak orang yang tidak dapat santai duduk santai tanpa memainkan ponsel pintar, laptop, atau perangkat berjaringan internet lainnya. Saat terbangun di malam hari karena haus, banyak pula yang tergoda memeriksa email atau pesan elektronik sembari minum. Ketika berlibur pun, telepon seluler pintar tetap menyita perhatian. Artinya, mereka tak pernah membiarkan otak benar-benar istirahat.
Profesor Endokrinologi Universitas Oxford, John Wass, mengatakan, untuk menyingkirkan penyakit abad ke-21 itu, Anda perlu mematikan ponsel, laptop, dan perangkat elektronik berjaringan internet lainnya sebelum beranjak tidur. Sesekali, coba habiskan liburan tanpa internet.
Budak Teknologi Dr David W Goodman, Direktur Pusat Gangguan Psikologis di Maryland, Baltimore, menambahkan, penggunaan perangkat pintar semacam itu bisa melemahkan kemampuan konsentrasi. Sulit menyerap informasi lantaran fokusnya mudah beralih dari satu hal ke hal lain yang tidak memiliki hubungan.
Dalam penelitiannya, mereka yang hanya memanfaatkan satu teknologi sesuai kebutuhan pada waktu tertentu, memiliki daya tangkap yang lebih baik. "Multitasking akan menjadi masalah serius bagi perkembangan diri, dan bisa berdampak buruk pada kondisi tertentu yang seharusnya membutuhkan konsentrasi maksimal seperti saat menyetir kendaraan," kata Goodman.
Ia pun mengkritisi fenomena BlackBerry yang berperan penting membentuk penggunanya sebagai seorang multitasker. Setiap saat perangkat BlackBerry akan bergetar atau berdering saat ada email dan pesan singkat masuk. Dan setiap saat pula pengguna akan memainkan BlackBerry-nya.
Untuk itu, ia menyarankan para pengguna BlackBerry agar tak mengaktifkan jaringan internetnya selama 24 jam. “Buat jadwal untuk membuka email, misalnya satu jam sekali, atau dua jam sekali," kata Goodman. "Jangan menjadikan diri sebagai budak getar atau dering teknologi." (hp). Senin, 9 Januari 2012, 12:17 WIB Pipiet Tri Noorastuti • VIVAnews